yang akan selalu aku sebut dengan kamu tanpa pernah menyebutkan langsung namamu,
Jika kamu membaca tulisanku pasti kamu tau bahwa kamu yang kumaksud disini adalah kamu..
Tahukah kamu, mungkin kamu telah luput dari mataku, tapi tidak dari fikiranku..
Dan sejenak kemudian kamu mungkin akan luput dari fikiranku, tapi tidak dari hatiku..
Apa kabarmu? Tak adakah cerita yang ingin kau bagi denganku? Tak adakah rindu untuk bertemu? Tak adakah tawa yang ingin kau pecahkan bersamaku?
Ah..aku rindu masa-masa itu..
Masa dimana kamu terbiasa merangkulku ringan dan tak berbeban.. Masa dimana kita akan tertawa bahkan di saat tak ada lagi yang bisa kita tertawakan.. Masa dimana kita adalah sahabat baik yang tak terpisahkan..
Tapi tahukah kamu,
Kini tawaku tak ada lagi, tertahan ntah di sudut mana di tenggorokanku..
terganti dengan tangis yang menjadi kebiasaan baruku sejak kehilanganmu..
Dear kamu,
Ada sejuta permohonan maaf yang hanya sanggup kusiratkan tanpa sebelumnya pernah kusuratkan kepadamu..
Maaf atas satu kekhilafan fatalku yang t’lah berani mencintaimu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar